Rabu, 11 November 2009

Tugas ke 3 ANSI..
--- Nurhidayanti - 1083023 - TI - 2A ---

Supply Chain Management
Beberapa pengertian Supply Chain Management menurut beberapa pakar.
 Kopezak (1997) :
“Sekelompok entitas yang didalamnya terdapat pemasok, penyedia jasa logistic, perusahaan manufactur, distributor, dan penjual yang digunakan untuk mengalirkan material, produk, dan informasi”.

 Lee dan NG (1997) :
“Merupakan jaringan entitas yang dimulai dari pemasok dan berakhir pada konsumen akhir yang digunakan untuk memproduksi”.

 Simchi – Levi et al.2000
“SCM merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier, manufacturers, dan warehouses dan retails secara efisien sehingga produk dapat dihasilkan dan didistribusikan dalam jumlah, waktu dan tempat yang tepat dengan tujuan untuk meminimasi ongkos secara keseluruhan dan meningkatkan tingkat pelayanan (service level)”.

 Martin Christopher (1998)
“Melibatkan jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang member nilai dalam bentuk produk dan jasa pelanggan”.

 Chopra (2004)
“Supply Chain mencakup semua fungsi yang terlibat dalam penerimaan dan pemenuhan permintaan customer”.

 Pujawan (2005)
“Jaringan perusahaan – perusahaan yang secara bersama – sama bekerja untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir”.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Supply Chain Management adalah suatu proses di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut structural, dengan kata lain yaitu suatu koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi yang berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen. Sebuah supply chain merujuk kepada suatu hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. Tujuan yang hendak dicapai dari setiap supply chain adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan.


Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
• Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
• Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
• Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Pelaku atau Entitas dalam SCM :
- Suppliers
- Manufacturers
- Wholesellers
- Distributors
- Retails
- Transporters
- Warehouses
Alasan diperlukan SCM :
1. Perusahaan – perusahaan yang berada dalam supply chain pada intinya ingin memuaskan konsumen akhir yang sama.
2. Membuat produk yang murah melalui kerja sama antar pelaku disepanjang rantai supply.
3. Mengirimkan produk tepat waktu
4. Mengirimkan produk dengan kualitas yang berkualitas
5. Mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama natar pelaku sepanjang rantai supply.
6. Persaingan terjadi antar network/ supply chain

Salah satu hal penting didalam Supply Chain Management adalah Model Supply Chain. Model Supply Chain merupakan gambaran praktis mengenai hubungan mata rantai dari pelaku – pelaku trsebut yang dapat berbentuk seperti mata rantai yang terhubung satu dengan yang lain.
Contoh :
Model Konfigurasi Supply Chain Biskuit

1 -> 5 -> 9 -> 10 -> 11

2 -> 6 -> 9 -> 10 -> 11

3 -> 7 -> 9 -> 10 -> 11

4 -> 8 -> 9 -> 10 -> 11



Keterangan :

1. Penghasil Gandum
2. Penghasil Tebu
3. Penghasil Garam
4. Penghasil Aluminium
5. Pabrik Tepung terigu
6. Pabrik gula
7. Distributor garam
8. Pabrik kaleng
9. Pabrik Biskuit
10. Distributor Biskuit
11. Supermarket

Supply Chain System
1. Struktur
a. Anggota
b. Dimensi
c. Keterkaitan

2. Proses Bisnis
a. CRM (Customers Relationship Management)
b. Demand Management
c. Order Fulfillment
d. Operation
e. Inventory
f. Distribusi dan Transport



3. Sistem Manajemen
a. Planning
b. Control
c. Work flow
d. Organization
e. Communication
f. SOP (Standar Operasi Prosedur)

Supply Chain Strategy
Dalam konteks Supply Chain keputusan ini berupa :
 Pendirian pabrik baru
 Penambahna kapasitas produksi
 Penggabungan dua fasilitas produksi
 Perancangan produk baru
 Pengalihan tanggung jawab pengelolaan persediaan ke supplier
 Pengurangan jumlah supplier
 Pemberlakuan system pengendalian kualitas yang baru, DLL.
Acuan penyusunan Strategi Operasi SCM :
• Market Perspective : Harus mampu menterjemahkan kebutuhan pasar kedalam keputusan – keputusan operasi
• Resources perspective : Harus mampu mengeksploitasi kemampuan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar